Sekitar 70 orang ikut outing keluarga besar ini. Tiga generasi, dengan rentang usia mulai dari 4 bulan hingga 77 tahun. Semua berkumpul dan bergembira selama sehari semalam.
“Nanti acaranya dibuat minim sampah ya”, demikian usul salah seorang generasi pertama di saat persiapan acara. Permintaan tsb disambut baik anggota keluarga yang lainnya.
Bagaimana persiapan dan pelaksanaannya? Mari simak cerita lengkapnya di bawah.
“Nanti acaranya dibuat minim sampah ya”, demikian usul salah seorang generasi pertama di saat persiapan acara. Permintaan tsb disambut baik anggota keluarga yang lainnya.
Bagaimana persiapan dan pelaksanaannya? Mari simak cerita lengkapnya di bawah.
Persiapan
Tiga target utama minim sampah yang dicoba adalah mengurangi sampah gelas/botol minuman kemasan, kemasan styrofoam, dan sachet.
Tips disebarkan dalam media komunikasi keluarga dan semua dihimbau untuk:
Pelaksanaan
Pada saat outing tetap disiapkan dua set tempat sampah terpilah lengkap dengan petunjuknya (signage). Satu set di area luar ruangan dan satu lagi di area makan. Sampah dipilah menjadi 4 kategori, yakni: kertas/kardus, daur ulang (plastik, kaleng, kaca), kompos, dan TPA.
Berikut sampah yang dihasilkan sepanjang acara:
Evaluasi
Tiga target utama minim sampah yang dicoba adalah mengurangi sampah gelas/botol minuman kemasan, kemasan styrofoam, dan sachet.
Tips disebarkan dalam media komunikasi keluarga dan semua dihimbau untuk:
- Membawa gelas/tumbler/botol masing-masing
- Membawa minuman/makanan potluck dengan wadah yang bisa dipakai ulang
- Menghidari bekal makanan berkemasan styrofoam ataupun sachet
Pelaksanaan
Pada saat outing tetap disiapkan dua set tempat sampah terpilah lengkap dengan petunjuknya (signage). Satu set di area luar ruangan dan satu lagi di area makan. Sampah dipilah menjadi 4 kategori, yakni: kertas/kardus, daur ulang (plastik, kaleng, kaca), kompos, dan TPA.
Berikut sampah yang dihasilkan sepanjang acara:
- 1 kardus kertas koran bekas bungkus game tukar kado & beberapa kardus bekas wadah kue
- 1 gelas & 2 botol plastik bekas minuman kemasan
- 2 kantong besar sampah kompos (masing-masing terisi setengah penuh)
- 2 kantong besar sampah TPA (masing-masing terisi setengah penuh)
Evaluasi
- Hampir seluruh peserta membawa gelas/tumbler/botol minum masing-masing :-)
- Tak terlihat ada styrofoam, tapi masih ada minuman sachet. Namun sachet bekas langsung dikumpulkan dalam kotak khusus untuk teman keluarga yang pengrajin daur ulang.
- Dalam tempat sampah kardus/kertas ditemukan tisu dan kertas kue. Kalau diperhatikan pada petunjuk, seharusnya tisu dan kertas kotor masuk TPA. Alasannya karena sampah kertas biasanya disimpan cukup lama sebelum disetor ke pengepul, bila kotor maka berpotensi mengundang semut atau hewan pengerat.
- Salah satu kantong sampah kompos berisi daun, bongol jagung, dan tulang sisa BBQ.
- Bila diperhatikan isi dari dua kantong sampah TPA, kantong pertama masih ada salah masuk, misal kulit salak, tapi tidak banyak. Sementara di kantong yang kedua, yang asalnya dari dapur, isinya campur aduk. Banyak sekali sampah yang sebenarnya bisa di kompos seperti kulit buah dan sisa makanan. Kekurangan ini memang karena Tim Jirowes tidak menyiapkan tempat sampah terpilah di dapur. Ini jadi catatan untuk acara berikutnya.
- Seluruh sampah diserahkan kepada pemilik penginapan. Penjaga mengumpulkan sampah daur ulang, tapi sayangnya tidak membuat kompos dari sampah dapur (hanya sampah halaman yang dibuat kompos). Sampah sisanya diangkut dengan mobil ke TPA menurutnya.
- Kami sempat melihat tempat pengumpulan sampah penginapan. Terlihat tumpukan gelas bekas air kemasan, barangkali dari rombongan tamu sebelumnya :-( Ketika melihat ini, baru sungguh terasa dampak nyata perbedaan yang dihasilkan oleh semua anggota keluarga yang mau membawa gelas/tumbler/botol minum sendiri. Bravo keluarga DI!!!
Kontributor: SS