Bahagia...
Saat komunitas yang menginisiasi acara talkshow ini, menyambut usulan agar mengadakan #zerowasteevent (acara dengan konsep minim sampah). Meskipun mungkin terasa berat awalnya, dan banyak keraguan tapi sungguh melegakan saat acara terlaksana.
Panitia dan peserta mau berkomitmen untuk bertanggungjawab meminimalisir dan mengelola sampah yang dihasilkan dari acara ini. Dengan jumlah peserta yang cukup banyak (dewasa 80-an orang dan anak-anak 55 orang) minim sampah adalah tantangan tersendiri.
Peserta diminta membawa botol minum dan wadah tempat makan, serta saputangan. Meskipun tidak semua melakukan himbauan, paling tidak panitia sudah berusaha membuka pintu komunikasi yang awalnya mereka sangka sangat sulit diterima peserta.
Panitia menyiapkan banner zerowaste, air minum isi ulang, makanan ringan tanpa kemasan, juga desain tempat sampah dan.... yang tak kalah seru.. anak-anak diajak membuat ecobrick, membuat prakarya dari koran bekas, membuat lukisan dari bahan alam.
Sebelum acara mulai diadakan kulwapp singkat tentang acara minim sampah, sehingga semua panitia paham dan siap. Teman-teman panitia juga menonton video pendek dari JIROWES tentang merencanakan acara minim sampah.
Setelah acara, sampah organik dibawa oleh salah satu panitia untuk dikubur di kebun belakang rumahnya. Dan sampah plastik juga dibawa pulang panitia. Alhamdulillah ternyata kita bisa..
Kontributor: DK. Wardhani
Saat komunitas yang menginisiasi acara talkshow ini, menyambut usulan agar mengadakan #zerowasteevent (acara dengan konsep minim sampah). Meskipun mungkin terasa berat awalnya, dan banyak keraguan tapi sungguh melegakan saat acara terlaksana.
Panitia dan peserta mau berkomitmen untuk bertanggungjawab meminimalisir dan mengelola sampah yang dihasilkan dari acara ini. Dengan jumlah peserta yang cukup banyak (dewasa 80-an orang dan anak-anak 55 orang) minim sampah adalah tantangan tersendiri.
Peserta diminta membawa botol minum dan wadah tempat makan, serta saputangan. Meskipun tidak semua melakukan himbauan, paling tidak panitia sudah berusaha membuka pintu komunikasi yang awalnya mereka sangka sangat sulit diterima peserta.
Panitia menyiapkan banner zerowaste, air minum isi ulang, makanan ringan tanpa kemasan, juga desain tempat sampah dan.... yang tak kalah seru.. anak-anak diajak membuat ecobrick, membuat prakarya dari koran bekas, membuat lukisan dari bahan alam.
Sebelum acara mulai diadakan kulwapp singkat tentang acara minim sampah, sehingga semua panitia paham dan siap. Teman-teman panitia juga menonton video pendek dari JIROWES tentang merencanakan acara minim sampah.
Setelah acara, sampah organik dibawa oleh salah satu panitia untuk dikubur di kebun belakang rumahnya. Dan sampah plastik juga dibawa pulang panitia. Alhamdulillah ternyata kita bisa..
Kontributor: DK. Wardhani