JIROWES
  • Beranda
  • Jurnal
  • Kiat
    • Komunikasi
    • Konsumsi
    • Tempat sampah
    • Unduh dokumen
  • Acara
    • Seminar
    • Pernikahan
    • Festival
    • Sholat Ied
    • Reuni
  • Info
    • Video
    • Pelatihan
    • Relawan
    • Film Trashed
  • PAMERAN
  • BISA
    • Tonton dulu yuk!
    • BISA DWPP 2020
    • BISA KLHK 2019

Nol Sampah di Bincang Seru Homeschooling

1/26/2015

1 Comment

 
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua terjadi atas izin Sang Maha Kuasa. Begitu pula tampaknya rapat pertama persiapan ultah Klub Oase, yang berlangsung tepat seusai acara nobar Film Trashed. Sehingga tantangan untuk membuat acara ultah yang nol sampah langsung disambut antusias dan terbukti dijalani dengan sungguh-sungguh proses persiapannya ;-)

Seperti dimuat situs jirowes, kiat no. 1 dalam membuat acara minim sampah adalah niat panitia 200%. Hal ini bukan tanpa alasan, karena ide mengurangi sampah perlu diadopsi segera setelah panitia inti acara terbentuk (bukan baru dipikirkan menjelang akhir persiapan acara). Dalam persiapan acara ultah Klub Oase terbukti seluruh lini panitia terbuka dan mau berpikir untuk mencari opsi alternatif yang minim sampah.

Format acara ultah akhirnya diputuskan berbentuk bincang-bincang berbagi pengalaman dari praktisi homeschooling selama sehari penuh, mulai pk. 9-15 WIB. Lengkap dengan Kids Corner yang berisi beragam aktivitas bagi anak-anak, agar ortunya dapat tenang mengikuti acara bincang.

Acara bertajuk "Bincang Seru! Homeschooling" tsb sudah berlangsung di Aula Besar dan Aula Kecil Museum Bank Mandiri, Jakarta pada hari Sabtu, 25 Januari 2015. Total peserta sekitar 350 orang (60% dewasa dan sisanya anak-anak). Sampah yang dibuang ke TPA hanya sebanyak 3,5 kg atau sekitar 1/2 kantong sampah ukuran 80 x 120 cm.
Strategi panitia untuk mengurangi sampah
Strategi yang dilakukan untuk mengurangi sampah antara lain:
  • Menyebarkan konsep penyelenggaraan yang nol sampah sejak poster promosi acara. Peserta diajak membawa botol minum/tumbler, kotak makan, dan tas belanja.
  • Memilih produksi merchandise yang mendukung gaya hidup nol sampah (saputangan)
  • Mengurangi sampah dari konsumsi
  • Meminta pengisi bazaar produk untuk tidak menyediakan kantong plastik/kertas
  • Memanfaatkan kertas bekas untuk origami di Kids Corner
  • Memasang tempat sampah terpilah (4 kategori) di tiga titik
Picture
Strategi mengurangi sampah konsumsi:
  • Panitia menyediakan air isi ulang dalam dispenser
  • Panitia menyediakan snack bebas bungkus bagi seluruh peserta dan disajikan prasmanan
  • Untuk makan siang peserta disarankan untuk membawa bekal makan siang masing-masing. Maksudnya agar dapat bebas memilih menu yang sesuai selera masing-masing. Sehingga sampah sisa makanan bisa diminimalkan. Bekal makan siang diminta dibawa dalam kotak makan/rantang.
  • Panitia menyediakan opsi pesan makan siang dengan menu yang disampaikan kepada peserta, tapi wajib pre-order dan membawa wadah dan alat makan sendiri.
  • Panitia juga membuka bazaar kuliner (5 pengisi stand), antisipasi bagi peserta yang tidak membawa makanan/minuman. Produk kuliner di bazaar bebas bungkus dan kemasan sekali pakai.

Respon peserta terhadap ajakan mengurangi sampah

Sebanyak 52 peserta dewasa (40%) mengisi evaluasi nol sampah yang dikumpulkan usai makan siang. Secara umum peserta merespon positif ajakan untuk mengurangi sampah sebagaimana tercermin dari hasil berikut ini.
Picture
Evaluasi pelaksanaan

Sampah berserakan
  • Aula Besar relatif bersih ketika ditinggalkan peserta bincang usai acara. Tak sampai 10 sampah tercecer yang ditemukan.
  • Selasar relatif bersih sepanjang acara. Terlihat beberapa name tag atau label yang tercecer.
  • Sampah yang berserakan tampak cukup banyak di Aula Kecil yang digunakan sebagai Kids Corner. Perlu evaluasi lebih dalam dengan penanggungjawabnya untuk evaluasi dalam merencanakan Kids Corner berikutnya.

Kesesuaian hasil pilahan sampah
  • Sampah hasil pilahan relatif sesuai petunjuk, walaupun ada beberapa sampah yang salah tempat. Contohnya adalah sachet bekas sambal dan tisu yang keliru dibuang ke kompos.
  • Hasil pilahan yang memuaskan ini menunjukkan individu yang hadir di acara cukup cermat memperhatikan petunjuk pada tempat sampah saat membuang sampah, serta relawan nol sampah yang efektif dalam bertugas memandu individu saat membuang sampah.

Relawan nol sampah
  • Total sebanyak 11 relawan nol sampah (4 dewasa dan 7 anak) dibagi tugas menjaga 3 titik tempat sampah. Efektif hanya 4 dewasa dan 1 anak yang menjalankan tugas sesuai jadwal sampai tuntas serta ikut mengumpulkan dan menimbang sampah ketika acara usai.
  • Perlu evaluasi untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam melibatkan anak-anak dalam acara nol sampah berikutnya.

Sampah yang dihasilkan
Picture
3 kg
0,5 kantong
Picture
0,5 kg
0,5 kantong
Picture
10,5 kg
2 x 0,5 kantong
Picture
3,5 kg
0,5 kantong



TOTAL


17,5
kg
2,5 kantong
20%
daur ulang diserahkan kepada petugas kebersihan Museum
60 %
dijadikan kompos di GARASI
20%
dibuang ke TPA oleh Museum

Picture
Sampah yang dihasilkan acara Bincang Seru Homeschooling (Foto: Moi Kusman)
  • Total jumlah panitia, pendukung, dan pengunjung diperkirakan sekitar 350 orang. Maka rata-rata jumlah sampah yang dibuang ke TPA adalah 0,010 kg per orang (10 gram per orang).
  • Sebenarnya agak sulit untuk membandingkan karena karakteristik acara yang tidak sepenuhnya serupa. Sekedar gambaran, angka rata-rata di atas relatif lebih kecil dibandingkan capaian pada Festival Desa 2013. Namun dibandingkan dengan volume sampah Seminar 93share tampaknya masih lebih tinggi.
  • Acara ini tergolong sukses dalam mengurangi sampah minuman kemasan. Kombinasi peserta yang membawa botol minum/tumbler, air isi ulang yang disediakan panitia, serta bazaar yang bebas minuman kemasan efektif menekan sampah kemasan minuman yang lazimnya berlimpah.
  • Sampah kompos didominasi daun bungkus nasi dan kulit jeruk. Ada sisa makanan, tapi tidak sebanyak acara-acara dengan makanan dalam kotak atau kemasan sekali pakai lainnya.

Sampah yang masih potensial untuk dikurangi
  • Sambal sachet dan sedotan masih digunakan di bazaar makanan/minuman. Ini jadi masukan untuk memperbaiki proses briefing pengisi bazaar.
  • Di dalam sampah TPA ditemukan cukup banyak plastik bening, yang masih jadi tanda tanya dari mana sumbernya.
1 Comment
GREEN CANYON CUKANG TANEUH link
6/26/2015 18:23:56


thank you, have gained something new and salute for this keasliancerita may be useful,
so that life is more useful for others

Reply



Leave a Reply.

    Archives

    February 2023
    September 2022
    July 2020
    June 2019
    May 2019
    November 2018
    July 2018
    May 2018
    May 2016
    February 2016
    August 2015
    April 2015
    January 2015
    October 2014
    March 2014

    Categories

    All
    Acara Minim Sampah
    Film Trashed
    Kiat
    Kliping
    Kompos
    Pameran
    Pemkot
    Video

    RSS Feed

Creative Commons License
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.

Background image credit J. Gardner
.
Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Beranda
  • Jurnal
  • Kiat
    • Komunikasi
    • Konsumsi
    • Tempat sampah
    • Unduh dokumen
  • Acara
    • Seminar
    • Pernikahan
    • Festival
    • Sholat Ied
    • Reuni
  • Info
    • Video
    • Pelatihan
    • Relawan
    • Film Trashed
  • PAMERAN
  • BISA
    • Tonton dulu yuk!
    • BISA DWPP 2020
    • BISA KLHK 2019