BEDAH DAN DISKUSI BUKU ‘MENUJU RUMAH MINIM SAMPAH’
28 Oktober 2018, Saorsa Kopi, Sleman, Yogyakarta
09:00 - 12:00 WIB
28 Oktober 2018, Saorsa Kopi, Sleman, Yogyakarta
09:00 - 12:00 WIB
Bedah dan diskusi buku Menuju Rumah Minim Sampah (MRMS) di Yogyakarta merupakan rangkaian
acara yang dilakukan penerbit Pustaka Rumah Main Anak (RMA) dengan penulis buku, Ibu DK
Wardhani, untuk lebih mendekatkan buku ini pada para pembacanya. Yogyakarta menjadi salah satu
kota terpilih diantara kota lain karena beberapa alasan :
acara yang dilakukan penerbit Pustaka Rumah Main Anak (RMA) dengan penulis buku, Ibu DK
Wardhani, untuk lebih mendekatkan buku ini pada para pembacanya. Yogyakarta menjadi salah satu
kota terpilih diantara kota lain karena beberapa alasan :
- Masyarakat yang open mind terhadap perubahan-perubahan perilaku positif salah satunya adalah gerakan minim sampah / zero waste.
- Kota Yogyakarta sangat kondusif sebagai tempat tumbuhnya komunitas-komunitas berbasis keluarga, perempuan, edukasi dan pemberdayaan. Buku MRMS mendapat segmen pembaca yang menjadikan perempuan dan keluarga sebagai agen perubahan.
- Gerakan bank sampah semakin membesar di DI ogyakarta. Tercatat 150-an lebih bank sampah beraktivitas.
- Ide-ide kreatif pengolahan sampah banyak bermunculan di Yogyakarta, sehingga memperkaya jaringan pengolahan sisa konsumsi rumah tangga
Dari sekian banyak alternatif lokasi, venue yang dipilih adalah : Saorsa Kopi, sebuah tempat berkumpul
anak muda yang kekinian sekaligus mencerminkan lokalitas jogja yang kental melalui ruang pendopo
dan halaman luasnya. Saorsa juga menjadi salah satu tempat makan yang mengusung konsep minim
sampah, misalnya penggunaan sedotan yang mudah terurai, piranti makan kaca, penyajian makanan
minim sampah, dsb. Kesesuaian konsep acara dengan pemilihan venue yang sejalan diharapkan dapat
mendukung keberhasilan acara.
Acara utama terdiri dari bedah dan diskusi buku Menuju Rumah Minim Sampah yang menghadirkan Ibu
D.K. Wardhani sebagai pembicara utama, dan Bapak Agus sebagai pembicara tamu perwakilan RMA.
Panitia mengundang pula para aktivis lingkungan, praktisi pengolahan sampah maupun komunitas
peduli lingkungan. Acara juga didukung oleh Bazar yang dihadiri para tenant pilihan yaitu artisan dan
start up lokal yang menjual produk untuk mendukung gerakan minim sampah, produk daur ulang dan
buku-buku bertema lingkungan/cinta bumi.
Salah satu spot pendukung yang tidak kalah penting adalah fasilitas Kids Corner untuk para orang tua
yang membawa putra-putri mereka. Kids Corner membuat program edukasi lingkungan untuk anak-anak
yang dititipkan. Program ini dibagi menjadi 3 spot yaitu : spot audio-visual, spot kinestetik, dan spot
reading/listening. Materi masing-masing spot berjalan sevisi dengan acara utama yaitu gerakan cinta
lingkungan untuk anak.
Antusiasme orang-orang yang ingin mengikuti acara ini sangat terlihat, terbukti dengan ditutupnya
pendaftaran hanya empat hari setelah flyer publikasi diluncurkan, karena jumlah peserta yang sudah
memenuhi kuota. Acara ini juga sukses meninggalkan 45 orang yang tergabung sebagai waiting list.
Pada akhirnya, acara ini berhasil menjangkau penerima manfaat sebesar 150 orang, artinya melebihi
50% dari jumlah penerima manfaat yang ditargetkan diawal. Penerima manfaat langsung maupun tidak
langsung ini terdiri dari 64 orang peserta terdaftar, 15 orang yang tergabung sebagai tenant bazar dan
tim tenant, 21 anak yang tergabung dalam Kids Corner, 15 orang dalam kepanitiaan, 7 orang tamu
undangan, 10 orang man power Saorsa, sisanya adalah pengantar yang bisa memasuki area.
anak muda yang kekinian sekaligus mencerminkan lokalitas jogja yang kental melalui ruang pendopo
dan halaman luasnya. Saorsa juga menjadi salah satu tempat makan yang mengusung konsep minim
sampah, misalnya penggunaan sedotan yang mudah terurai, piranti makan kaca, penyajian makanan
minim sampah, dsb. Kesesuaian konsep acara dengan pemilihan venue yang sejalan diharapkan dapat
mendukung keberhasilan acara.
Acara utama terdiri dari bedah dan diskusi buku Menuju Rumah Minim Sampah yang menghadirkan Ibu
D.K. Wardhani sebagai pembicara utama, dan Bapak Agus sebagai pembicara tamu perwakilan RMA.
Panitia mengundang pula para aktivis lingkungan, praktisi pengolahan sampah maupun komunitas
peduli lingkungan. Acara juga didukung oleh Bazar yang dihadiri para tenant pilihan yaitu artisan dan
start up lokal yang menjual produk untuk mendukung gerakan minim sampah, produk daur ulang dan
buku-buku bertema lingkungan/cinta bumi.
Salah satu spot pendukung yang tidak kalah penting adalah fasilitas Kids Corner untuk para orang tua
yang membawa putra-putri mereka. Kids Corner membuat program edukasi lingkungan untuk anak-anak
yang dititipkan. Program ini dibagi menjadi 3 spot yaitu : spot audio-visual, spot kinestetik, dan spot
reading/listening. Materi masing-masing spot berjalan sevisi dengan acara utama yaitu gerakan cinta
lingkungan untuk anak.
Antusiasme orang-orang yang ingin mengikuti acara ini sangat terlihat, terbukti dengan ditutupnya
pendaftaran hanya empat hari setelah flyer publikasi diluncurkan, karena jumlah peserta yang sudah
memenuhi kuota. Acara ini juga sukses meninggalkan 45 orang yang tergabung sebagai waiting list.
Pada akhirnya, acara ini berhasil menjangkau penerima manfaat sebesar 150 orang, artinya melebihi
50% dari jumlah penerima manfaat yang ditargetkan diawal. Penerima manfaat langsung maupun tidak
langsung ini terdiri dari 64 orang peserta terdaftar, 15 orang yang tergabung sebagai tenant bazar dan
tim tenant, 21 anak yang tergabung dalam Kids Corner, 15 orang dalam kepanitiaan, 7 orang tamu
undangan, 10 orang man power Saorsa, sisanya adalah pengantar yang bisa memasuki area.
Laporan Acara Bedah Buku MRMS 28okt201 Jogja.pdf |
Dokumentasi Foto oleh Enrica Rinintya, Sulistiyoningtyas dan @abun_nada
Kontributor: DK Wardhani